Searching in Blog

Taman Balekambang, Surakarta



Taman Balekambang resmi dibuka menjadi hutan kotanya warga Surakarta. Mengunjungi kompleks seluas lebih dari lima hektar itu, kita bisa menikmati suasana yang benar-benar beda. Belasan pepohonan berusia ratusan tahun menjadi peneduh alami bagi siapa saja. Maka tak aneh jika kini, hampir setiap hari, puluhan hingga ratusan anak-anak menyemarakkan suasana.

Balekambang, konon berasal dari gabungan kata balé (Jw. Balai) dan kambang(Jw. Mengapung), menunjuk pada keberadaan sebuah balai di atas telaga kecil di masa lalu. Begitu sederhananya orang Jawa dalam membuat istilah baru, dengan cara sangat praktis, yang penting mempermudah pelafalan, dan mudah diingat. Karena balai mengapung yang terletak di antara pepohonan besar nan rindang, lalu disempurnakanlah ia menjadi taman.
Taman Balekambang dibangun oleh KGPAA Mangkunagara VII pada 1921. Taman itu pun lantas dinamai Partini Tuin, sebuah nama untuk mengabadikan putrinya tercinta yang bernama Partini. Tak cuma untuk bercengkerama pada siang hari, di sana juga menjadi ruang publik dalam arti sesungguhnya. Aneka kesenian tradisional, termasuk tarian dan sering digelar di sana, dan pentas ketoprak digelar rutin tiap malam.

Bagi Anda yang hendak berwisata di sana, disarankan membawa bekal makanan/minuman seperlunya. Dan harap diingat, jangan suka membuang sampah secara sembarangan, biar Taman Balekambang tetap asri dan bersih, sehingga taman tetap lestari, sehingga mampu menjadi daerah resapan, agar air tidak kian langka dari Kota Surakarta.

Taman Balekambang, persisnya terletak di sisi utara Stadion Manahan, tak jauh dari Terminal Bus Tirtonadi, pun Stasiun Balapan. Akses transportasi umum tak tersedia menuju ke sana. Dari Tirtonadi, Anda bisa mencapainya dengan naik becak dengan ongkos sekitar Rp 10 ribu, atau Rp 15 ribu dari Stasiun Balapan.


~ 0 comments: ~

~ Post a Comment ~

Popular Posts

Maira PhotoWork. Powered by Blogger.

Flickr

About

LATEST POSTS