Searching in Blog

Goa Cemara, Yogyakarta

0 comments
Goa Cemara, Yogyakarta

 




Pantai Goa Cemara berlokasi di dusun Patehan, Gadingsari, Sanden, Bantul. Pantai ini berjarak kurang lebih sekitar satu kilometer di sebelah timur Pantai Kuwaru atau sekitar 30 km di selatan pusat kota Jogja. Nama Pantai Goa Cemara ini mungkin masih terasa asing bagi pelancong yang berasal dari luar kota Yogyakarta. Seperti namanya, Goa Cemara yang dimaksud di sini adalah adalah rerimbunan pohon cemara udang yang membentuk payung, dimana di bawahnya membentuk lubang mirip sebuah goa.

Jajaran pohon cemara yang lebat dan eksotis inilah yang menunjukkan ciri khas pantai ini. Pemandangan hutan cemara yang asri, membuat orang yang pernah mengunjungi pantai ini menganggap Pantai Goa Cemara sebagai pantai yang alami dan masih perawan. Untuk menuju ke area hutan cemara ini, pengunjung harus melewati gundukan pasir terlebih dahulu. Di dalam hutan inilah para pengunjung biasanya menggelar tikar dan menikmati bekal sambil merasakan suasana piknik yang nyaman dan rindang.

Fasilitas umum yang disediakan di sekitar pantai ini yaitu seperti kamar mandi, toilet, dan musholla. Selain itu, kawasan pantai ini juga menyediakan lahan untuk melakukan kegiatan outbond dan camping. Anda tidak perlu membayar tiket masuk (retribusi) jika ingin mengunjungi pantai ini, cukup membayar biaya parkir kendaraan. Harga tiket parkir kendaraan di area pantai ini yaitu sbb : Bus : Rp 10.000,00; Mobil : Rp 5.000,00; Motor : Rp 2.000,00

Gunung Api Purba, Gunung Kidul

1 comments
Gunung Api Purba, Gunung Kidul




Gunung Nglanggeran merupakan gunung api purba yang pernah aktif puluhan juta tahun lalu. Terletak di kawasan karst Baturagung, gunung yang litologinya tersusun oleh fragmen material vulkanik tua ini memiliki dua puncak yakni puncak barat dan puncak timur, serta sebuah kaldera ditengahnya. Saat ini Gunung Nglanggeran berupa deretan gunung batu raksasa dengan pemandangan eksotik serta bentuk dan nama yang unik dengan beragam cerita rakyat sebagai pengiringnya. Gunung-gunung tersebut biasanya dinamakan sesuai dengan bentuknya, seperti Gunung 5 Jari, Gunung Kelir, dan Gunung Wayang.

Pasar Seni Gabusan, Bantul

0 comments
Pasar Seni Gabusan, Bantul




Pasar Seni Gabusan yang menampung 444 pengrajin telah menjadi surga kerajinan Bantul. Dilengkapi dengan pusat informasi, secara bertahap pasar ini akan menampung 8015 unit kerajinan dari seluruh Bantul.

Gabusan dirancang untuk membuka akses pengrajin ke pasar internasional. Karenanya, tak seperti pasar lain, desain pasar yang menampung sekitar 444 pengrajin ini juga bertaraf internasional. Perancangan bangunan pasar ini tak hanya melibatkan arsitek dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara, tentu dengan menonjolkan arsitektur lokal. Terbagi dalam 16 los, Gabusan menjual kerajinan dari ragam bahan dasar, mulai dari kulit, logam, kayu, tanah liat hingga eceng gondok.

Tiba di kawasan Pasar seni Gabusan, anda akan disapa oleh gerbang yang didesain sangat menarik. Di gerbang itu, tersedia resto yang akan memanjakan lidah, tempat penyebrangan dan ramp. Bersantap di resto itu, selain menikmati lezatnya hidangan anda juga dapat melihat pemandangan seluruh kawasan Gabusan dari atas. Tak jauh dari wilayah itu, terdapat ruko sebagai pusat informasi sekaligus tempat pelayanan kebutuhan wisatawan. Desain ruko itu sengaja dibuat artistik sehingga memiliki daya tarik tersendiri.

Pantai Pok Tunggal, Gunung Kidul

0 comments
Pantai Pok Tunggal, Gunung Kidul




Pok Tunggal adalah barisan tebing karang yang berdiri gagah bagaikan benteng yang melindungi pantai ini dari dunia luar. Tebing-tebing yang tegak lurus seperti dinding karang setinggi 50-an meter ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai arena olahraga panjat tebing. Tentu saja butuh nyali dan keterampilan luar biasa untuk memanjat tebing ini karena hingga kini belum ada jalur pemanjatan (Sept 2012). Semoga tak lama lagi ada pemanjat yang menaklukkan tebing ini dan membuka jalurnya.

Menikmati keindahan Pantai Pok Tunggal takkan lengkap bila tidak meluangkan waktu sejenak untuk menunggu matahari tenggelam di balik cakrawala. Tadi sore kami bahkan bertemu dengan rombongan bule yang menggendong ransel besar, sepertinya mereka akan berkemah di pantai ini. Asyik juga bermalam di tenda sambil menikmati hembusan angin pantai serta deburan ombak setelah menikmati lembayung senja. Bila tidak membawa tenda, kita bisa menyewa tenda dome pada penduduk setempat. Namun bila memutuskan untuk pulang malam, Anda harus ekstra hati-hati. Jalan sempit dan berbatu itu sekali lagi menantang nyali karena belum dilengkapi lampu penerang sama sekali.

Goa Selarong, Yogyakarta

1 comments
Goa Selarong, Yogyakarta




Gua Selarong adalah gua bermuatan sejarah yang berlokasi di di Dukuh Kembangputihan, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta. Gua yang terbentuk di perbukitan batu padas ini digunakan sebagai markas gerilya Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825-1830) melawan tentara Hindia Belanda. Pangeran Diponegoro pindah ke gua ini setelah rumahnya di Tegalrejo diserang dan dibakar habis oleh Belanda.

Gua Selarong sekarang merupakan objek wisata dengan dilengkapi area bumi perkemahan. Objek ini berlokasi sekitar 14 km arah selatan Kota Yogyakarta, di puncak bukit yang ditumbuhi banyak pohon. Di sekitar Gua Selarong juga sedang dikaji pengembangan objek agrowisata dengan klengkeng sebagai daya tarik utama.

Kawah Sikidang, Dieng

0 comments
Kawah Sikidang, Dieng




Kawah Sikidang terletak di Wilayah Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Masuk Kabupaten Banjarnegara -Jawatengah. Kawah ini merupakan salah satu Obyek Wisata andalan di Dieng. Pemandangan alam dilokasi yang menakjubkan, antara dominasi warna hijau pegunungan dan perbukitan yang mengelilingnya dipadu dengan hamparan tanah kapur disekitar tanah Sikidang memberi kesan indah namun misterius pada wilayah ini.

Gejolak magma meloncat-loncat setinggi setengah hingga satu meter pada kolam lava ditengah-tengah hamparan kapur itulah yang dinamakan Kawah Sikidang. Kolam Magma tersebut sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain disekitaran Wilayah tersebut, itulah mengapa Kawah ini dinamakan  Kawah sikidang ( memiliki karakter menyerupai hewan Kidang atau Kijang yang suka melompat-lompat.

Museum Kaliasa, Dieng

0 comments
Museum Kaliasa, Dieng






Museum Dieng “Kailasa” terletak di kompleks Gedung Arca milik Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, di dekat Candi Gatotkaca, Dieng, Kecamatan Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Dengan dibangunya Museum Kailasa menambah kekayaan obyek wisata di Banjarnegara, Museum ini diresmikan oleh Menbudpar tanggal 28 Juli 2008, Museum Kailasa ini berisi artefak dan cerita tentang geologi, flora-fauna, kehidupan sehari-hari kepercayaan, serta kesenian Dieng.

Museum ini diberi nama Kailasa, sesuai dengan nama salah gunung tempat tinggal Dewa Syiwa. Nama ini diambil karena kepurbakalaan Dieng diwarnai dengan pemujaan terhadap Dewa Syiwa, yang dapat diketahui dari percandian maupun prasasti. Di kompleks museum terdapat toko cinderamata, mushola . Bagian atas atap museum digunakan sebagai panggung terbuka, sementara di dalam museum terdapat teater yang memutar film dokumenter tentang Dieng. Biaya masuk menikmati museum ini cukup murah, Rp 2.000. Museum Dieng Kailasa juga memiliki fasilitas kafe serta teater. Museum ini buka dari pukul 08.00 hingga pukul 15.00.

Candi Arjuna, Dieng

0 comments
Candi Arjuna, Dieng




Kompleks candi ini pertama kali ditemukan oleh seorang tentara Inggris bernama Van Kinsbergen pada tahun 1814. Berbeda dengan candi-candi lain yang sebagian besar ditemukan terpendam di dalam tanah, candi-candi di dataran tinggi Dieng ini pada waktu itu terendam air rawa-rawa. Proses pengeringan dimulai lebih dari 40 tahun kemudian. Entah siapa yang memberi ide, candi-candi ini kemudian diberi nama sesuai dengan nama-nama tokoh pewayangan oleh penduduk sekitar. Candi utamanya adalah Candi Arjuna, yang berhadapan dengan candi berbentuk memanjang dengan atap limasan yang sering disebut sebagai Candi Semar.

Di sebelah kirinya berdiri berjajar Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Puntadewa memiliki bentuk yang hampir mirip dengan Candi Arjuna, sementara Candi Srikandi dan Candi Sembadra sedikit lebih kecil dan pendek. Berdasarkan cerita penduduk sekitar, Candi Puntadewa berada di tengah-tengah Srikandi dan Sembadra sebagai penengah bagi kedua kakak beradik yang sama-sama menjadi istri dari Arjuna tersebut.

Harga Tiket
Wisatawan Domestik: Rp. 10.000 (kawah sikidang + candi arjuna)

Parkir Sepada 
Motor : Rp. 2.000

Museum Kaliasa
Senin - Minggu pk 08.00 - 16.00 WIB

Pantai Parangtritis, Yogyakarta

0 comments
Pantai Parangtritis, Yogyakarta




Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini. Namun bila Anda tiba lebih cepat, tak ada salahnya untuk naik ke Tebing Gembirawati di belakang pantai ini. Dari sana kita bisa melihat seluruh area Pantai Parangtritis, laut selatan, hingga ke batas cakrawala.

Telaga Warna, Dieng

0 comments
Telaga Warna, Dieng






Tersembunyi diantara barisan bukit-bukit pada ketinggian lebih dari 2000 meter dpl tidak membuat Telaga Warna sepi dari pengunjung. Keelokan dan kemisteriusannya selalu menarik minat siapa saja yang berkunjung ke Dieng. Masuk melalui pintu gerbang utama, Kita disambut oleh jalan setapak yang sudah dipercantik oleh paving block dengan hutan rimbun di kanan kiri. Berujung di sebuah pertigaan, Telaga Warna terhampar di depan mata. Air kehijauan di dalamnya terlihat tenang, tidak beriak sama sekali. Kicauan burung liar dan rimbunnya hutan lindung yang tetap terjaga menghadirkan suasana damai yang menenteramkan hati.

Embung Nglanggeran, Gunung Kidul

0 comments
Embung Nglanggeran, Gunung Kidul






Embung Nglanggeran merupakan telaga yang terletak di puncak bukit. Untuk mencapainya, kita harus mendaki puluhan anak tangga yang berkelak-kelok. 

Lokasi
Embung Nglanggeran terletak di Dusun Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Retribusi
Jika ingin menikmati keindahan Embung Nglanggeran, Anda cukup membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per orang dan biaya parkir sebesar Rp 2.000 per motor. 

Popular Posts

Maira PhotoWork. Powered by Blogger.

Flickr

About

LATEST POSTS